Korban Bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar Tembus 1.112 Jiwa, Ratusan Masih Hilang

Gananews.com ( Korban meninggal dunia akibat rangkaian bencana alam yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat terus bertambah. Hingga 24 Desember 2025, jumlah korban tewas tercatat mencapai 1.112 orang.

Data tersebut menunjukkan Aceh menjadi wilayah dengan korban meninggal terbanyak, yakni 483 orang. Sementara itu, di Sumatera Utara tercatat 369 korban jiwa, dan di Sumatera Barat sebanyak 260 orang dilaporkan meninggal dunia.

Selain korban tewas, 176 orang masih dinyatakan hilang dan hingga kini masih dalam proses pencarian oleh tim gabungan. Kondisi medan yang berat serta cuaca yang belum sepenuhnya membaik menjadi tantangan utama dalam upaya evakuasi.

Bencana banjir dan longsor yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir juga menyebabkan kerusakan besar pada permukiman warga. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sedikitnya 158.096 rumah mengalami kerusakan, mulai dari rusak ringan hingga rusak berat.

Tak hanya itu, jumlah warga terdampak yang harus mengungsi juga masih sangat tinggi. Saat ini, lebih dari 300 ribu orang terpaksa meninggalkan rumah mereka dan bertahan di lokasi pengungsian yang tersebar di berbagai daerah.

BNPB menyebut bencana ini berdampak luas, mencakup 52 kabupaten dan kota di tiga provinsi tersebut. Banyak wilayah mengalami lumpuhnya aktivitas ekonomi akibat terputusnya akses jalan dan rusaknya fasilitas umum.

Sejumlah daerah masih terisolasi karena longsor dan banjir yang menutup jalur transportasi utama. Hal ini memperlambat distribusi bantuan logistik, terutama ke wilayah pedalaman dan daerah pegunungan.

Pemerintah pusat bersama pemerintah daerah terus mengerahkan personel TNI, Polri, relawan, dan tenaga medis untuk melakukan evakuasi, pendataan, serta penyaluran bantuan kepada para korban.

Upaya pemulihan juga difokuskan pada perbaikan infrastruktur vital, seperti jalan, jembatan, jaringan listrik, serta fasilitas kesehatan dan pendidikan yang mengalami kerusakan parah.

BNPB menegaskan bahwa jumlah korban meninggal, hilang, maupun terluka masih berpotensi berubah, seiring dengan proses pendataan yang terus berlangsung di lapangan.
Masyarakat di wilayah rawan bencana diimbau tetap waspada terhadap potensi banjir susulan dan longsor, mengingat curah hujan masih tergolong tinggi di sebagian besar wilayah Sumatera.

Pemerintah menyatakan akan terus memprioritaskan keselamatan warga, percepatan penanganan darurat, serta pemulihan pascabencana agar kehidupan masyarakat terdampak dapat segera kembali normal,(**)