Rumah Aspirasi UMK Dan IKM Aceh : Siap Memelihara Lembu Di UPTD IBI Saree

Teuku Tansri Jauhari, SE

 

Gananews.com,Banda Aceh– Dalam dua hari ini hampir semua media massa di Aceh baik itu online maupun media cetak tidak yang luput memberikan tentang penderitaan ratusan lembu (sapi) yang dipelihara oleh UPTD IBI Dinas Peternakan Aceh dalam kondisi kurus kering malah setiap hari ada yang mati dua sampai lima ekor atau masyarakat menyebut dengan istilah kena penyakit “busung lapar”.

 

Kondisi ini juga menjadi viral oleh berbagai medsos akibat kurangnya profesional pengelolaan oleh instansi terkait terutama UPTD IBI Saree sehingga LSM YARA (Yayasan Advokasi Rakyat Aceh) Sabtu sore (5 juni 2020) Fakhrurrazi, SH selaku sekretaris melaporkan pihak UPTD IBI Saree ke Polda Aceh tentang “Penganiayaan Terhadap Binatang” tertera dengan bukti laporan nomor : STTLP/163//VI/2020 /SPKT tanggal 5- juni -2020.

 

Sehubungan dengan kondisi peternakan tersebut di UPTD IBI Saree, pihak Rumah Aspirasi UKM dan IKM Aceh siap membantu pemerintah Aceh untuk memelihara ratusan Sapi atau lembu yang saat ini berada dalam kondisi sangat memprihatinkan kondisinya di Saree, ucap Teuku Tansri Jauhari, SE selaku ketua Provinsi Aceh.

 

Ketua Rumah Aspirasi UMK dan IKM Aceh Teuku Tansri Jauhari, SEĀ  menyatakan bahwa kalau pemerintah Aceh dalam hal ini Dinas Peternakan Aceh mempercayai kami untuk mengelola sapi sapi tersebut, kami siap berkolaburasi dengan sepenuh hati akan kita menggerakkan potensi potensi IKM (Industri Kecil Menengah) dan UKM (Usaha Kecil Mikro) yang ada di 23 Kabupaten /Kota untuk memelihara ternak sapi tersebut, demikian terangnya.

 

Anggota Badan Pengawas Gokaotindo(Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia) Pusat priode 2020 – 2025 juga menyebut bahwa kalau saja pemerintah memberikan pengelolaan sapi sapi ini untuk sekarang dan tahun tahun selanjutnya maka ini juga merupakan salah satu program pemerintah Aceh dalam rangka memangkas atau nemperbaiki posisi Aceh dari urutan nomor wahid rangking kemiskinan di Sumatera menuju rangking yang lebih baik, demikian sebut Teuku Tansri Juahari, SE.

 

Kami juga saat ini sedang memetajan 23 Kabupaten /Kota untuk membuat sentral pengembangan usaha kecil, bagi tiap sentral kita buat tiga kabupaten /Kota seperti misalnya untuk usaha peternakan kita pilih di satu daerah yang cocok sesuai dengan kondisi daerah tersebut, demikian tambahnya.

 

Ketua Rumah Aspirasi UMK dan IKM Aceh ini yang juga menjabat sebagai ketua bidang perdagangan UMKM pada HIPSI (Himpunan Pengusaha Santri Indonesia) Aceh sebelum menutup wawancara dengan media ini juga menyebutkan bahwa sangat prihatin dengan kondisi sapi yang “busung lapar” di UPTD IBI Saree, padahal selama ini yang kita dengar manusia yang busung lapar, ini menandakan kerja pihak instansi terkait tidak profesional alias tidak mampu, ucapnya (Red-001A)