Badan Usaha Milik Negara (BUMN), meyakini bahwa bagian utama energi industri pers tidak terlepas dari kompetensi wartawan yang akan bekerja secara profesional di sebuah perusahaan pers.
PAGI itu edisi Kamis, (28/12/2023), suasana Hermes Palace Hotel, tepatnya di Jalan T. Panglima Nyak Makam, kawasan Lampineung, Kota Banda Aceh, tak seperti biasa. Ada 24 Wartawan dari berbagai media Pers berkumpul di Hotel bintang lima itu.
Kedatangan pekerja pers ke Hotel yang sering disinggahi pejabat negara itu, untuk mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Angkatan XVII Tahun 2023 yang diprakarsai Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat bersama BUMN, meliputi Bank Syariah Indonesia (BSI), PTPN III dan Forum Humas BUMN.
Raut wajah ceria awak media tergambar dari lensa dalam ruangan berukuran sederhana itu. Tatanan meja dan kursi tertata begitu rapi, di bagian depan tampak beberapa kursi pemateri dan sebuah mimbar ukuran mini sebagai tempat audien menyampaikan sambutan.
Profesionalitas kewartawanan menjadi pusat perhatian serius Pemerintah dan industri lainnya, termasuk BUMN. Lihat saja, PWI Pusat menggembleng BUMN untuk melenggarakan Uji Kompetensi Wartawan (UKW).
Dukungan tersebut diberikan dengan harapan industri pers tetap mampu membaca dengan tajam setiap fakta di lapangan, tanpa menyakiti atau melukai para pihak.
Disadari atau tidak, saat ini merupakan era keterbukaan informasi. Nah, sebagai pilar keempat demokrasi, pers berperan penting sebagai mitra Pemerintah dan industri lain dalam menginformasikan atau melakukan koreksi yang membangun.
Lebih tepatnya, posisi media pers menjadi penting sebagai mitra Pemerintah dalam memberikan edukasi dan membuat khalayak menjadi semakin terliterasi dengan baik.
Nah, jika melihat secara umum, memang BUMN berperan sebagai agen pembangunan dan penggerak pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Disini, BUMN juga memiliki kontribusi besar dalam sektor kunci, seperti energi, infrastruktur, telekomunikasi, transportasi, perbankan, dan lainnya.
Selain itu, melalui investasi, inovasi, dan ekspansi, BUMN membantu mempercepat pembangunan ekonomi, mendorong sektor-sektor yang strategis, dan mengurangi kesenjangan regional.
Namun, ‘campur tangan’ BUMN untuk terselenggaranya UKW di sejumlah Provinsi di republik ini menandakan lembaga tersebut serius akan terwujudnya Pers yang profesional dengan kekuatan sumber daya manusia (SDM) yang handal pula.
Sehingga, akan melahirkan karya jurnalistik sesuai kaedah jurnalisme sebagaimana diatur dalam Kode Etik Jurnalistik dan pokok-pokok pers UU Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers. Ini penting, karena sebagai rambu-rambu yang harus dipatuhi setiap wartawan.
Merujuk laman Dewan Pers (dewanpers.or.id) terkait Peraturan Dewan Pers Nomor 01/Peraturan-DP/X/2018 Tentang Standar Kompetensi Wartawan, disebutkan bahwa, menjadi wartawan merupakan hak asasi seluruh warga negara.
Tidak ada ketentuan yang membatasi hak seseorang untuk menjadi wartawan. Pekerjaan wartawan sendiri sangat berhubungan dengan kepentingan publik karena wartawan adalah bidan sejarah, pengawal kebenaran dan keadilan, pemuka pendapat, pelindung hak-hak pribadi masyarakat, musuh penjahat kemanusiaan seperti koruptor dan politisi busuk.
Oleh karena itu, dalam melaksanakan tugasnya wartawan harus memiliki standar kompentensi yang memadai dan disepakati oleh masyarakat pers. Standar kompetensi ini menjadi alat ukur profesionalitas wartawan.
Standar kompetensi wartawan diperlukan untuk melindungi kepentingan publik dan hak pribadi masyarakat. Standar ini juga untuk menjaga kehormatan pekerjaan wartawan dan bukan untuk membatasi hak asasi warga negara menjadi wartawan.
Kompetensi wartawan pertama-pertama berkaitan dengan kemampuan intelektual dan pengetahuan umum. Di dalam kompetensi wartawan melekat pemahaman tentang pentingnya kemerdekaan berkomunikasi, berbangsa, dan bernegara yang demokratis.
Kompetensi wartawan meliputi kemampuan memahami etika dan hukum pers, konsepsi berita, penyusunan dan penyuntingan.
Kick Off di Aceh
PWI Pusat memulai pelaksanaan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang didukung oleh sponsor dari BUMN, yaitu Forum Humas BUMN (FHBUMN), Bank Syariah Indonesia (BSI), dan PTPN.
“Kick off” UKW PWI Pusat yang didukung BUMN tersebut berlangsung serentak di tiga provinsi, yaitu Aceh, NTT, dan Sulut.
Di Aceh, UKW yang dilaksanakan PWI Pusat tersebut berlangsung di Hotel Hermes Palace Banda Aceh selama dua hari itu dibuka oleh Sekjen PWI Pusat, Sayid Iskandarsyah.
UKW Angkatan XVII PWI Aceh diikuti 24 wartawan Muda anggota PWI Aceh yang bertugas di berbagai media.
PWI Pusat melalui Direktur UKW, Dr. H. Firdaus Komar, M.Si menugaskan empat penguji nasional untuk melaksanakan UKW di Aceh, yaitu Anas Sahirul Alim, T. Haris Fadhillah (penguji nasional dari PWI Aceh), Erwin Kustiman, dan Setiawan Hendra Kelana.
BSI dan PTPN III Dukung UKW
Bank Syariah Indonesia (BSI) dan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) atau PTPN III bersama Forum Humas BUMN, mendukung pelaksanaan Uji Kompetensi Wartawan (UKW), yang dilaksanakan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat.
Dukungan dari dua perusahaan BUMN ini, BSI dan Perkebunan Nusantara III menandakan dimulainya UKW PWI-Kementerian BUMN yang berlangsung di PWI Provinsi seluruh Indonesia.
Kegiatan UKW di provinsi Aceh di ikuti sebanyak 24 peserta yang terdiri dari empat kelas jenjang muda, dimana para peserta ini lolos dalam seleksi untuk mengikuti UKW PWI-BUMN, yang berlangsung di Ballroom Lampineung Hermes Palace Hotel Banda Aceh. Tema kegiatan UKW “Menciptakan wartawan profesional dan berakhlak”.
Dalam kesempatan itu Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, menyampaikan sambuatnnya yang dibacakan Asisten Administrasi Umum Sekda Aceh, Dr. H. Iskandar, AP, S.Sos, M.Si, Media adalah salah satu elemen penting dalam kehidupan berdemokrasi untuk menghubungkan masyarakat dengan pemimpinnya.
Di dalam menjalankan fungsinya, pers kerap dianggap sebagai pilar keempat demokrasi, sebagaimana tercantum pada UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, yang disebutkan bahwa “Pers nasional mempunyai fungsi sebagaimedia informasi, pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial.”
“Sangatlah penting bagi pemerintahan mana pun untuk memiliki hubungan baik dengan pers dan para wartawan, agar dapat menyampaikan informasi mengenai kegiatan pemerintahan, mengontrol pemerintahan dengan cara-cara yang baik dan benar sesuai Peraturan Perundang-undangan,” ujarnya.
Hubungan Baik BSI-PWI
CEO BSI Regional Aceh Wisnu Sunandar, yang juga sebagai narasumber dalam pelaksanaan UKW tersebut mengatakan, BSI Aceh selama ini memiliki hubungan baik dengan PWI Aceh.
“Kami sangat mendukung kegiatan UKW ini, Sebagaimana juga Inline dengan apa yang dilakukan oleh kantor pusat Bank Syariah Indonesia menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam pelaksanaan acara ini,” katanya.
Menurutnya, dengan kegiatan ini kompetensi wartawan tersebut akan semakin bagus, apalagi untuk update teknologi maupun informasi dan inovasi juga selalu sebagai pendukung dalam memberikan informasi kepada khalayak luas.
Ia berharap dengan kegiatan ini menumbuhkan narasi positif, kemudian konstruktif sehingga kita bersama-sama bikin Aceh Lon Sayang ini semakin maju, semakin bagus Sejahtera Rakyatnya.”tutup Wisnu CEO BSI Regional Aceh.
Lulus 100 persen
UKW Angkatan XVII PWI Aceh berlangsung di Hermes Palace Hotel Banda Aceh diikuti 24 peserta yang semuanya anggota Muda PWI Aceh. Dari 24 orang wartawan yang mengikuti UKW jenjang Muda tersebut dinyatakan lulus 100 persen.
Kepastian lulus 100 persen disampaikan T. Haris Fadhillah selaku Koordinator Tim Penguji ketika penutupan UKW Angkatan XVII PWI Aceh, Jumat, 29 Desember 2023.
“Hasil yang luar biasa ini betul-betul karena kemampuan peserta, bukan karena ada intervensi dari Ketua PWI atau ada yang menankut-nakuti penguji, kalau tidak lulus bisa berbahaya,” ujar Haris yang merupakan penguji nasional dari PWI Aceh disambut aplusan peserta dan tim penguji.
Menurut Haris, dengan kelulusan 24 orang peserta UKW Angkatan XVII PWI Aceh maka secara nasional hingga saat ini sudah 18.224 orang wartawan anggota PWI yang sudah kompeten untuk semua jenjang (Muda, Madya, Utama).
Tanggung jawab lebih besar
Ketua PWI Aceh, Nasir Nurdin dalam sambutannya ketika menutup UKW Angkatan XVII PWI Aceh menyampaikan terima kasih kepada PWI Pusat yang telah memfasilitasi UKW PWI Aceh disponsori BSI, PTPN III, dan Forum Humas BUMN.
Secara khusus Nasir mengucapkan selamat kepada semua peserta UKW Angkatan XVII PWI Aceh yang telah lulus 100 persen pada jenjang Muda.
“Sejak awal saya sudah berkeyakinan kalau kawan-kawan bisa kompeten karena kalian memang wartawan yang selama ini bekerja secara profesional di media masing-masing, sehingga tak ada kesulitan ketika mengikuti UKW,” ujar Ketua PWI Aceh.
Nasir mengingatkan dengan status wartawan kompeten maka cara kerja harus beda dengan wartawan yang belum kompeten.
“Jalankan tugas sesuai Kode Etik Jurnalistik (KEJ), Undang-Undang Nomor 40 tentang Pers, dan Kode Etik Perilaku Anggota PWI. Kalau seorang wartawan kompeten melakukan pelanggaran tentu sanksinya akan lebih berat,” tandas Ketua PWI Aceh.
Nasir melaporkan, jumlah anggota PWI Aceh hingga akhir Desember 2023 sebanyak 467 orang.
Dengan selesainya UKW Angkatan XVII, maka jumlah anggota PWI Aceh yang sudah kompeten sebanyak 367 orang dengan rincian jenjang Utama 46 orang, Madya 78 orang, dan Muda 243 orang.
“Kepada tim penguji dan tim kepanitiaan (admin) Pusat maupun Daerah kami ucapkan terima kasih atas kerja maksimal yang dilakukan, sehingga UKW Angkatan XVII PWI Aceh berjalan sesuai yang diagendakan,” demikian Nasir Nurdin.
Semoga Bermanfaat
Kepala Sub Bagian Kesekretariatan & Humas Regional VI PTPN, Muhammad Febriansyah menyampaikan tanggapan atas terlaksananya UKW bersama PWI dan BUMN.
“Alhamdulillah, UKW yang dilaksanakan PWI dan BUMN ini semoga menjadi hal yang bermanfaat untuk rekan-rekan wartawan media pers di seluruh Nusantara khususnya di Aceh,” ujar Febri.
Ia juga menyebutkan, dengan kegiatan UKW ini dapat memberikan motivasi kepada rekan-rekan wartawan, setelah ikut serta dan dinyatakan kompeten.
“Kami Regional PTPN I yang merupakan bagian dari PTPN Group mohon maaf tidak dapat hadir, karena adanya acara perusahaan di Langsa,” tulis Febri dalam pesannya yang disampaikan ke PWI Pusat dan PWI Aceh.
Febri juga menulis, “Jadilah pribadi yang menantang di masa depan, bukan menjadi pecundang yang aman di zona aman. Dunia tak selamanya memihak kita. Di saat kita mau berusaha maka akan indah pada waktunya.”
Sebagai clossing dari penulis yang sekaligus peserta Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Angkatan XVII ini, sangat membantu pekerja pers, khususnya di Aceh untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan penuh harapan kolaborasi PWI dengan BUMN dapat terus terjalin dengan sempurna. []