Gananews《 Banda Aceh-Perusahaan tambang di Aceh perlu menghormati kehendak dan aspirasi masyarakat setempat. Hal ini disampaikan oleh Ketua Forum Bersama Aceh Meusaboh (Forbes Amsa), Tengku Jafar M Daud, yang menyerukan agar para pemodal yang berencana membuka tambang di Betong ateuh segera menghentikan
Tengku Jafar M Daud juga meminta lembaga-lembaga yang berkedudukan di Aceh untuk mengutuk siapa pun yang mencoba merampas harta kekayaan tanah Aceh dengan tujuan membawanya keluar dari Aceh. Dalam pandangannya sumber daya alam Aceh seharusnya dimanfaatkan oleh bangsa Aceh sendiri dan tidak oleh pihak luar.
Dalam pernyataan itu, Tengku Jafar M Daud juga mengingatkan bahwa warga Betong Ateh tidak hanya terbatas pada mereka yang tinggal di desa tersebut.
Ada banyak warga Betong yang bermukim di luar Betong, namun tetap memiliki ikatan emosional dan menghargai asal-usul Betong. Bahkan, banyak murid dari Abu Chik Banta Kiyah yang juga berpendapat bahwa wilayah Betong harus dilindungi dari campur tangan pihak-pihak luar.
Dengan mengedepankan kepentingan masyarakat setempat, Tengku Jafar M Daud mengimbau agar kegiatan tambang di Aceh dihentikan. Dia menekankan bahwa perusahaan tambang harus mempertimbangkan dampak lingkungan dan sosial yang mungkin yang ditimbulkan oleh kegiatan tambang nanti.
Masyarakat Aceh berharap agar sumber daya alam Aceh dikelola secara bijaksana demi keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Dalam konteks ini, Tengku Jafar M Daud juga mengajak pihak-pihak yang terlibat dalam industri tambang di Aceh selama ini untuk mendengarkan suara masyarakat dan menghentikan kegiatan mereka yang merugikan kepentingan Aceh.
Masyarakat Aceh ingin adanya dialog yang inklusif dan solusi yang adil untuk masalah-masalah yang terkait dengan eksploitasi sumber daya alam.
Kepedulian terhadap keberlanjutan wilayah Betong Ateh juga ditunjukkan oleh banyak pihak yang tidak ingin melihat gangguan yang disebabkan oleh kehadiran tambang di wilayah tersebut.
Mereka memahami pentingnya menjaga warisan budaya dan ekosistem yang ada di Betong Ateh. Oleh karena itu, mereka mendukung seruan untuk menghentikan kegiatan tambang yang dapat mengancam kelestarian wilayah tersebut.
Dalam kesimpulannya, Tengku Jafar M Daud dan masyarakat Aceh secara tegas mengingatkan agar perusahaan tambang di Aceh tidak memaksakan kehendak mereka untuk menghancurkan Bumi Aceh.
Warga Aceh Mengingatkan Bahaya Eksploitasi Tambang dan Meminta Perlindungan terhadap Wilayah Betong Ateh.
Kekhawatiran mereka terkait praktik eksploitasi tambang yang sedang berlangsung di wilayah tersebut. Mereka meminta pihak-pihak yang terlibat untuk menghentikan kegiatan tambang yang merusak lingkungan dan berdampak negatif bagi kehidupan masyarakat setempat.
Aceh, yang kaya akan sumber daya alam termasuk mineral, Emas dan logam, sering menjadi target para pengusaha yang ingin memanfaatkan kekayaan alam tersebut.
Namun, warga Aceh khawatir bahwa eksploitasi tambang yang tidak bertanggung jawab selama ini di Aceh dapat merusak lingkungan, mempengaruhi kesehatan masyarakat, dan menghancurkan mata pencaharian tradisional.
Mewakili Bangsa Aceh, kita minta pihak pihak yang ingin membuka tambang segera angkat kaki, kami sebagai Bangsa Aceh sama sama harus menjaga Wilayah Betong Ateh dan siap mendukung Warga Betong untuk Usir rencana tambang di daerah itu, kata Tengku Jafar.
Dalam pernyataan itu warga Betong Ateh menggarisbawahi kepedulian mereka terhadap wilayah mereka yang juga memiliki potensi sumber daya alam yang signifikan.
Walaupun banyak warga Betong Ateh bermukim di luar wilayah asal mereka, mereka tetap menjaga ikatan dan asal-usul mereka dengan wilayah Betong Ateh. Mereka berharap agar pihak terkait melindungi wilayah tersebut dari campur tangan yang merugikan.
Pemerintah dan para pengusaha tambang di Aceh diharapkan untuk mendengarkan kekhawatiran warga Aceh dan mempertimbangkan dampak jangka panjang dari praktik eksploitasi tambang yang di rencanakan di Betong ateh, Sebutnya,” ( Red)