GANANEWS – Pontianak | Relawat SH, SHi, pendiri media online Indonesia (MOI) asal Kalimantan Barat, geram dengan segelintir pengurus DPP MOI yang mengelola organisasi ini secara buta-tuli.
Padahal mereka itu tidak lebih dari ‘anak kost’ di MOI.
“Mereka itu adalah anak kost yang coba membajak MOI. Mari kita rebut, karena mereka tidak diakui negara. Nama mereka tak tercantum di Ahu Kemkumham”,ujar Rela di bandara, saat baru mendarat dari kunjungan ke negeri Jiran. Kamis (o3/12/2020)
Rela mendukung sikap yang diambil ketua MOI DKI Jakarta AYS Prayogie dan Ketua MOI Jateng Didik Margiyanto. “Mundur adalah sikap kesatria dan bertanggung jawab. Jika teguran sesuai AD-ART tak digubris. Mundur adalah sikap yang syah, dari pada ikut arus yang sudah melenceng dari visi dan missi MOI didirikan”,tegasnya.
Menurutnya, pihaknya segera akan mengumpulkan semua pengurus MOI Kalbar sore ini.
“Dari aspirasi yang berkembang, bukan tidak mungkin akan mengikuti langkah DKI dan Jabar”, tandas dia.
“Ini organisasi milik bersama bung ! Selain 13 orang pendiri awal, masih ada 26 orang pendiri dari daerah-daerah. Anda ini siapa ? Sadar dirilah”,pungkas Relawaty. (Rils)
