Gananews ( Ratusan warga dari sejumlah desa di Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar, mendatangi area PT Lhoong Setia Mining pada Kamis (12/12). Mereka menuntut perusahaan tersebut segera menghentikan aktivitas pengolahan bijih besi yang dianggap tidak transparan dan berpotensi merugikan masyarakat sekitar.
Massa mulai berkumpul sejak pukul 10.00 WIB di depan pintu pagar perusahaan. Mereka membawa spanduk dan poster yang berisi tuntutan penghentian operasi hingga PT Lhoong Setia Mining menunjukkan dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) sebagai bukti legalitas dan kepatuhan perusahaan terhadap aturan yang berlaku.
Koordinator aksi, Muhammad Zulkifli, mengatakan bahwa keberadaan PT Lhoong Setia Mining selama ini menimbulkan keresahan di masyarakat. “Kami ingin tahu, apakah perusahaan ini memiliki AMDAL? Kalau ada, mana buktinya? Kami berhak tahu dampak lingkungan dari aktivitas mereka,” ujarnya di sela-sela aksi.
Warga menilai, aktivitas tambang bijih besi di wilayah tersebut sudah menimbulkan dampak terhadap lingkungan, termasuk pencemaran air sungai dan kebisingan. Selain itu, warga juga mengkhawatirkan dampak jangka panjang terhadap lahan pertanian yang menjadi sumber penghidupan utama masyarakat sekitar.
Di lokasi aksi, pihak keamanan terlihat berjaga untuk memastikan situasi tetap kondusif. Kapolsek Lhoong, AKP Syamsul Bahri, bersama jajaran anggota Polsek dan Koramil Lhoong hadir untuk mengawal jalannya unjuk rasa. “Kami berharap masyarakat menyampaikan aspirasinya dengan damai dan tertib,” ujar Kapolsek.
Pihak PT Lhoong Setia Mining hingga berita ini diturunkan belum memberikan tanggapan resmi terkait tuntutan warga. Beberapa perwakilan perusahaan terlihat memasuki kantor untuk menggelar rapat internal.
Sementara itu, warga menyatakan akan bertahan di depan pagar perusahaan hingga ada respons yang memuaskan dari pihak PT Lhoong Setia Mining. “Kami tidak akan pergi sebelum ada kepastian dari mereka,” tegas salah satu warga yang ikut dalam aksi.
Aksi ini merupakan puncak dari keresahan masyarakat yang telah berlangsung selama beberapa bulan terakhir. Sebelumnya, warga sudah beberapa kali menyampaikan keluhan melalui surat dan audiensi, namun tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan dari pihak perusahaan.
Selain AMDAL, warga juga menuntut adanya keterbukaan informasi terkait dampak operasi tambang dan kontribusi perusahaan terhadap pembangunan di wilayah setempat. Mereka mengaku tidak melihat adanya manfaat langsung bagi masyarakat dari keberadaan perusahaan tambang tersebut.
Hingga sore hari, massa masih bertahan di lokasi, sebagian di antaranya membentangkan tikar di pinggir jalan. Pihak keamanan terus berupaya berkomunikasi dengan perwakilan warga untuk mencegah terjadinya eskalasi konflik.
Situasi di sekitar area PT Lhoong Setia Mining masih dalam pantauan ketat aparat keamanan. Masyarakat berharap pihak perusahaan segera turun tangan untuk memberikan klarifikasi dan solusi atas tuntutan yang disampaikan.
Aksi unjuk rasa ini menjadi peringatan bagi perusahaan-perusahaan tambang di Aceh Besar agar lebih memperhatikan keberlanjutan lingkungan dan dampak sosial dari aktivitas operasional mereka.”(**)