Putra Ketua ASNLF Meninggal Dunia dalam Kecelakaan, Warga Aceh Gelar Samadiah

Gananews ( Kabar duka menyelimuti warga Aceh di seluruh dunia atas meninggalnya Ramadana Putra Bin Ariffadhilah, putra dari Ketua Presidium Acheh-Sumatra National Liberation Front (ASNLF), Tgk Ariffadhilah. Ramadana dilaporkan meninggal dunia dalam kecelakaan lalu lintas di jalan raya L3248, Werra-Meißner-Kreis, Eisenach, Jerman, pada Jumat pagi (13/12).

Menurut laporan media lokal Jerman, insiden tragis tersebut terjadi sekitar pukul 07.35 pagi waktu setempat. Penanganan kecelakaan melibatkan dua ambulans, dua dokter darurat, serta tim pemadam kebakaran dari Sontra, Blankenbach, dan Witzenhausen. Pihak kejaksaan Jerman telah menunjuk seorang ahli untuk melakukan rekonstruksi guna memastikan penyebab pasti kecelakaan. Selama proses evakuasi dan penyelidikan, jalan raya L3248 sempat ditutup, namun kini telah dibuka kembali.

Kabar ini memicu kesedihan mendalam, khususnya di kalangan diaspora Aceh yang tinggal di luar negeri maupun di dalam negeri. Warga Aceh berbondong-bondong menggelar doa bersama atau samadiah sebagai bentuk solidaritas dan penghormatan terakhir untuk almarhum Ramadana. Acara samadiah ini berlangsung pada Jumat, 20 Desember 2024, dengan partisipasi penuh dari masyarakat Aceh di berbagai belahan dunia.

Tgk Nyak Pasi, salah satu tokoh Aceh, menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam atas kepergian Ramadana. “Kami semua turut berduka cita atas pulangnya anak Ketua Presidium ASNLF ke rahmatullah. Semoga amal ibadah almarhum diterima di sisi Allah SWT,” ujarnya.

ASNLF, organisasi yang dipimpin oleh Tgk Ariffadhilah, dikenal aktif memperjuangkan hak-hak kedaulatan Aceh hingga ke forum internasional. Pada 28-29 September 2024, ASNLF bahkan mengangkat isu Aceh dalam markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa, Swiss.

Kepergian Ramadana menjadi pukulan berat bagi keluarga besar ASNLF. Tokoh-tokoh organisasi ini turut mengapresiasi solidaritas warga Aceh yang memberikan doa dan dukungan kepada keluarga Tgk Ariffadhilah di masa sulit ini.

Sejak kabar duka ini menyebar, berbagai komunitas Aceh di luar negeri menunjukkan simpati mereka melalui media sosial dan acara doa bersama. “Kami di perantauan tetap merasa dekat dengan tanah air. Kehilangan ini bukan hanya duka keluarga, tetapi juga duka kami semua,” ujar seorang diaspora Aceh di Eropa.

Acara samadiah digelar secara sederhana namun penuh hikmat, baik di Aceh maupun di berbagai negara tempat diaspora Aceh bermukim. Doa dipanjatkan agar Ramadana diberikan tempat terbaik di sisi-Nya.

Tragedi ini juga menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan di jalan raya. Pemerintah Jerman tengah mendalami penyebab kecelakaan, sementara keluarga besar almarhum memohon doa dan dukungan dari masyarakat Aceh.

Dalam pernyataannya, Tgk Ariffadhilah menyampaikan rasa terima kasih atas solidaritas yang ditunjukkan oleh masyarakat Aceh di seluruh dunia. “Doa dan dukungan Anda semua adalah kekuatan bagi kami untuk melewati masa sulit ini,” ujarnya dengan haru.

Kepergian Ramadana tidak hanya meninggalkan duka bagi keluarganya, tetapi juga menyatukan warga Aceh dalam doa dan harapan. Semoga almarhum diberikan ketenangan abadi, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan untuk melanjutkan perjuangan.

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Semoga Ramadana Putra Bin Ariffadhilah diterima amal ibadahnya oleh Allah SWT. Geutanjoë meudo’a saban-saban keu nibak aneuék Tgk Ariffadhilah. Warga Aceh, baik di perantauan maupun di tanah air, tetap satu dalam semangat dan doa untuk masa depan yang lebih baik.(**)