Gananews ( Para nelayan di Desa Layeun Kecamatan Leupung Kabupaten Aceh Besar mendesak pemerintah untuk segera membangun tempat pendaratan ikan (TPI) yang lebih layak dan memadai. Mereka mengeluhkan kondisi fasilitas yang ada saat ini tidak mampu menampung seluruh aktivitas bongkar muat ikan di daerah tersebut.
Salah seorang nelayan, Muhajir, mengungkapkan bahwa kondisi tempat pendaratan ikan yang tersedia saat ini masih jauh dari kata ideal. Menurutnya, jumlah nelayan yang beroperasi di kawasan ini terus meningkat, sehingga fasilitas yang ada tidak mampu menampung semua perahu yang bersandar.
“Kami sangat membutuhkan tempat pendaratan ikan yang lebih maksimal. Memang tempat itu sudah ada, tapi tidak cukup untuk menampung semua nelayan. Akibatnya, banyak yang terpaksa membongkar ikan di pinggir pantai, yang bisa berbahaya bagi keselamatan kami,” ujar Muhajir kepada media ini, Rabu (12/3/2025).
Ia menambahkan bahwa para nelayan sering kali harus mengangkut hasil tangkapan mereka dari perahu ke daratan dengan kondisi yang kurang aman. Risiko kecelakaan, seperti luka akibat terkena benda tajam atau terpeleset di bebatuan, menjadi ancaman bagi mereka setiap hari.
“Kondisi ini tentu sangat menyulitkan kami. Selain berisiko melukai nelayan, bongkar muat di pinggir pantai juga memperlambat proses distribusi ikan ke pasar. Jika ada tempat pendaratan yang lebih layak, tentu aktivitas ini bisa lebih efisien,” tambahnya.
Nelayan setempat berharap agar pemerintah Aceh maupun Pemerintah Kabupaten Aceh Besar segera turun tangan untuk membangun fasilitas yang lebih representatif. Mereka menilai keberadaan TPI yang memadai tidak hanya akan meningkatkan keselamatan nelayan, tetapi juga mendukung kelancaran distribusi hasil tangkapan mereka.
“Kami sangat berharap pemerintah segera membangun tempat pendaratan ikan yang lebih layak. Ini demi keselamatan nelayan dan juga demi meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir,” ujar Muhajir lagi.
Menurut catatan warga, Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Layeun merupakan salah satu titik utama bagi aktivitas perikanan di Aceh Besar. Setiap harinya, nelayan di kawasan ini mampu menghasilkan puluhan ton ikan dari berbagai jenis, seperti tuna, tongkol, kerapu, dan banyak lagi ikan lain.
Dengan hasil tangkapan yang melimpah, keberadaan TPI yang baik sangat penting untuk memastikan kualitas ikan tetap terjaga sebelum didistribusikan ke berbagai daerah. Namun, dengan fasilitas yang terbatas, potensi ekonomi dari sektor perikanan di Layeun belum dapat dimanfaatkan secara optimal.
Para nelayan juga menyoroti pentingnya infrastruktur pendukung di sekitar TPI, seperti tempat penyimpanan ikan yang lebih baik, sistem pengelolaan limbah, serta akses jalan yang lebih memadai. Semua ini, menurut mereka, akan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat pesisir.
Pihak nelayan berharap ada perhatian lebih dari pemerintah dalam menangani persoalan ini. Mereka meminta agar pembangunan TPI yang lebih baik segera direalisasikan agar dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat Layeun.
Mereka pun siap bekerja sama dengan pemerintah dan pihak terkait untuk mewujudkan fasilitas yang lebih layak bagi para nelayan.
“Kami hanya ingin bekerja dengan lebih aman dan nyaman. Kami siap mendukung langkah-langkah pemerintah jika memang ada rencana untuk membangun TPI baru,” pungkas Muhajir.” (**)