Gananews|Banda Aceh-Tampa terasa MOU Helsinki sudah 17 tahun, sedangkan butir-butir MOU terssbut masih banyak yang belum terlaksana, hal ini di katakan oleh” Gumarni” yang juga Mantan Kombatan GAM, Serta mantan Tapol Napol yang sekarang menjabat sebagai Ketua Umum Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Aceh (LPMA).
Menurutnya, Rakyat selalu menunggu khabar mutiara yang indah dan merdu dari pemangku kekuasaan yang terlibat dalam perjanjian damai Helsinki, Finlandia, jadi saksi bagaimana konflik ini menemukan jalan damainya.
“Capai 29 tahun berkonflik berkepanjangan di Aceh, ribuan Masyarakat Aceh jadi korban, Itulah gambaran konflik antara Pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang sekian lama tidak terbendung, tapi Perjanjian damai yang dicetuskan Wakil Presiden kala itu, Jusuf Kalla, ditandatangi di Helsinki pada 15 Agustus 2005 dan hari ini sudah memasuki detik detik datangnya 17 tahun pasca damai tersebut banyak Butir butir MOU itu belum terlaksana, Akankah MOU berakhir dengan saling menyalahkan, Atau berhasil dengan saling memuliakan.ucap Gumarni, Pada Gananews Sabtu 13 Agustus 2022.
“Dua hal tersebut menjadi sorotan tajam di mata Masyarakat Aceh dan masyarat yang ada di luar Aceh, Bagaimana MOU terealisasi sesuai bunyi nyata yang telah tertulis pada hari perjanjian damai antara RI dan GAM 15 Agustus 2005 lalu, apakah Sesuai dengan hasil perjanjian damai tampa lahir politik tertentu untuk mewujutkan realisasi nyata di lapangan.
Dia menambahkan, Sebentar lagi MOU Helsinki sudah masuk 17 tahun, apakah rakyat Aceh selalu menerima kabar manis sedangkan kenyataan itu pahit. Rakyat Aceh ingin merdeka dari kemiskinan, merdeka dari tekanan, dan merdeka dalam mencicipi hasil damai. Bukan hasil dari damai itu menerima kemiskinan dan sengsara.
Maka kita minta pemangku kekuasaan di Aceh wajib banting tulang memperjuangkan kesejahteraan rakyat Aceh secara umum bukan Kelompok, membangun koordinasi yang baik dengan pusat agar butir-butir MOU yang belum terealisasi dapat di realisasi dan bisa di jalankan dengan baik tampa rasa saling curiga demi rakyat Aceh hidup sejahtera dan merdeka dalam bingkai NKRI,” tutupnya,”(#A)