Jalan Nasional Bireuen-Takengon Longsor, Arus Lalu Lintas Lumpuh Total

Gananews ( Ruas jalan nasional yang menghubungkan Bireuen dengan Takengon, tepatnya di Kilometer 16, Desa Alue Rambong, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, Aceh, mengalami longsor pada Kamis (9/1/2025). Peristiwa tersebut menyebabkan arus lalu lintas terputus total, baik dari arah Bireuen menuju Takengon maupun sebaliknya.

Longsor yang terjadi sekitar pukul 02.00 WIB ini mengakibatkan kemacetan panjang hingga siang hari. Pengendara dari berbagai arah terpaksa berhenti karena badan jalan yang tersisa hanya selebar dua meter, tidak memungkinkan dilalui kendaraan besar seperti truk bermuatan berat.

Sementara itu, kendaraan kecil dan sepeda motor baru mulai bisa melintas setelah masyarakat setempat melakukan perbaikan sementara. Namun, kondisi jalan yang belum sepenuhnya stabil tetap menjadi kekhawatiran bagi pengendara yang melewati jalur tersebut.

Masyarakat sekitar dan para pengguna jalan berharap pemerintah segera turun tangan memperbaiki ruas jalan yang amblas. Mereka mengkhawatirkan situasi ini akan berdampak besar terhadap aktivitas sehari-hari, terutama transportasi barang kebutuhan pokok.

Salah seorang warga setempat, Muhammad Nasir, menyebutkan bahwa jalan tersebut merupakan akses utama penghubung tiga kabupaten, yakni Bireuen, Bener Meriah, dan Aceh Tengah. “Kalau jalannya terputus lama, ekonomi masyarakat di dataran tinggi Gayo pasti terganggu,” ujarnya.

Menanggapi keluhan masyarakat, Anggota Komisi V DPR RI, H. Ruslan Daud (HRD), langsung bergerak cepat. Politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) segera menangani kerusakan tersebut.

“Jalan nasional Bireuen-Takengon ini adalah urat nadi bagi masyarakat tiga kabupaten. Jika jalan ini putus, dampaknya sangat besar bagi perekonomian masyarakat,” tegas HRD dalam keterangannya kepada media.

HRD menambahkan bahwa jalur ini sangat penting untuk distribusi berbagai kebutuhan pokok dan barang lainnya ke wilayah dataran tinggi Gayo. “Perbaikan harus dilakukan secepat mungkin untuk memastikan arus barang dan mobilitas masyarakat kembali normal,” imbuhnya.

HRD mengaku telah berkoordinasi dengan pejabat terkait di Kementerian PUPR untuk segera menurunkan tim ke lokasi. Ia berharap langkah cepat ini bisa meminimalkan dampak negatif dari terputusnya akses jalan tersebut.

Sementara itu, warga dan relawan telah berupaya memperbaiki jalan secara swadaya dengan alat seadanya. Namun, langkah ini dinilai hanya bersifat sementara, mengingat longsor yang terjadi cukup parah dan membutuhkan penanganan teknis dari pihak berwenang.

Kondisi cuaca yang kerap hujan deras belakangan ini juga dikhawatirkan memperburuk situasi. Para pengguna jalan diimbau untuk lebih berhati-hati jika terpaksa melewati jalur tersebut.

Jalan nasional Bireuen-Takengon memang dikenal rawan longsor, terutama saat musim penghujan. Oleh karena itu, masyarakat berharap pemerintah tidak hanya memperbaiki jalan yang rusak, tetapi juga memperkuat infrastruktur agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.”(**)