Kepala Delegasi Acheh-Sumatra National Liberation Front (ASNLF), Nasir Usman, bersama seorang kader muda Aceh, menghadiri forum internasional di markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa, Swiss. Mereka berpartisipasi dalam Seventeenth Session of the Forum on Minorities Issues yang berlangsung pada 28 dan 29 November 2024.
Nasir melaporkan bahwa delegasi telah tiba di Jenewa sejak Rabu, 27 November 2024. Kehadiran tersebut diawali dengan menghadiri sejumlah kegiatan persiapan yang dirancang untuk memaksimalkan partisipasi dalam forum utama.
Acara persiapan ini meliputi penjelasan prosedur forum, dialog perkenalan, serta sesi tanya jawab bersama delegasi lain yang mewakili berbagai komunitas minoritas dunia.
Forum ini akan disiarkan secara langsung melalui UN TV, memungkinkan masyarakat global, termasuk publik di luar kantor PBB, untuk mengikuti jalannya diskusi. Siaran dijadwalkan dimulai pukul 10 pagi waktu Jenewa, memberikan akses yang luas kepada khalayak umum.
Dalam sebuah video yang dirilis berbahasa Aceh, Nasir Usman menegaskan pentingnya perjuangan kolektif untuk masa depan Aceh. “Yang menghitamputihkan Aceh adalah bangsa Aceh sendiri, bukan bangsa lain,” ujar Nasir, menekankan tanggung jawab bersama masyarakat Aceh dalam menentukan arah perjuangan Acèh.
Forum ini dianggap sebagai salah satu upaya penting ASNLF untuk mengangkat isu-isu terkait hak-hak bangsa Aceh di kancah internasional. Dengan menghadiri forum ini, delegasi ASNLF berharap dapat menyuarakan aspirasi masyarakat Aceh sekaligus membangun dukungan dari komunitas internasional.
Nasir juga menyoroti pentingnya forum sebagai media untuk bertukar pandangan dengan perwakilan dari komunitas minoritas lain di dunia. “Kami melihat ini sebagai kesempatan emas untuk menjalin solidaritas dan mempelajari strategi perjuangan dari berbagai komunitas yang memiliki pengalaman serupa,” tambahnya.
Dalam kegiatan briefing sebelum forum utama, peserta diberi kesempatan untuk memperkenalkan diri dan mendalami isu-isu yang akan dibahas. Dialog terbuka selama briefing ini menciptakan ruang kolaborasi dan diskusi mendalam tentang tantangan yang dihadapi berbagai kelompok minoritas.
Forum on Minorities Issues sendiri merupakan ajang tahunan yang diselenggarakan oleh Dewan Hak Asasi Manusia PBB. Agenda tahun ini berfokus pada perlindungan dan promosi hak-hak komunitas minoritas di tengah tantangan global yang semakin kompleks.
Delegasi ASNLF menempatkan partisipasi di forum ini sebagai langkah strategis dalam memperjuangkan pengakuan hak-hak Aceh di mata dunia. Kita berharap forum ini dapat membuka jalur diplomasi baru untuk menyampaikan aspirasi bangsa Aceh secara lebih efektif.
Selain itu, Nasir menyampaikan harapannya agar kehadiran ASNLF di Jenewa menjadi inspirasi bagi generasi muda Aceh untuk terlibat dalam perjuangan di tingkat internasional. “Kami ingin menunjukkan bahwa Aceh memiliki suara di dunia internasional dan mampu berdiri sejajar dengan bangsa lain,” ungkapnya.
Partisipasi ini juga mendapat apresiasi dari berbagai pihak yang mendukung perjuangan hak-hak bangsa Aceh. Mereka melihat kehadiran ASNLF di forum PBB sebagai bentuk nyata komitmen untuk mencari solusi damai melalui jalur diplomasi.
Dengan berakhirnya briefing dan dimulainya sesi forum utama, delegasi ASNLF berharap dapat memanfaatkan setiap momen untuk menyuarakan kepentingan Aceh. Mereka optimis, langkah ini akan memberikan dampak positif bagi perjuangan hak-hak bangsa Aceh di masa depan.'(**)